Langsung ke konten utama

Warna, Rasa, dan Cerita — Berpadu di Pameran Negeri Elok 2025

 





Pameran dengan tema "80 Tahun Keberagaman" ini diresmikan dua hari setelah 17 Agustus 2025, sebagai bagian dari peringatan 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia di Museum Nasional Indonesia, Jakarta.

Pameran ini diinisiasi oleh Didit Hediprasetyo, dikurasi oleh Arsitek Andra Matin dan fotografer Davy Linggar, serta menampilkan karya dari beberapa fotografer ternama di Indonesia.

Pameran ini mengusung delapan tema utama, yaitu masa lalu, wajah, lanskap, kuliner, fauna, arsitektur, budaya, dan film.

Dengan tema-tema tersebut, pameran ini mengajak pengunjung untuk melihat kekayaan Indonesia dari berbagai sudut pandang yang berbeda.

"Saya berterima kasih kepada Andra Matin dan Davy Linggar dan para seniman yang telah berkontribusi melalui karyanya di Negeri Elok 2025. Di sini, ada 1945 bambu runcing, instalasi karya Andra Matin dan kurasi foto dari beliau," kata Didit yang juga pendiri Didit Hediprasetyo Foundation.

Didukung oleh Wonderful Indonesia, Indonesian Heritage Agency, dan Bank Mandiri. pameran ini dibuka untuk umum hingga 31 Oktober 2025. dimulai pukul 09.00-20.00 WIB. Harga tiketnya Rp80 ribu. untuk Warga Negara Indonesia bisa mendapatkan diskon 50 persen. Pelajar, mahasiswa, dan wartawan juga bisa mendapatkan gratis masuk dengan menunjukkan kartu identitas pelajar, mahasiswa, atau persnya. Informasi selengkapnya bisa cek di Instagram Museum Nasional Indonesia @museumnasionalindonesia atau bisa ke Traveloka.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peluncuran Buku Salingka Benang Kehidupan Puan Puti Reno Sativa Sutan Aswar

  Peluncuran Buku Salingka Benang Kehidupan Puan Puti Reno Sativa Sutan Aswar yang di gelar pada Senin, 20 Oktober 2025 di Museum Nasional Medan Merdeka Barat, Jakarta. Tidak hanya sebuah peluncuran sebuah buku, namun juga merayakan sebuah perjalanan hidup yang penuh makna dan penuh perjuangan dari seorang Ibu Sativa Sutan Azwar atau biasa disebut dengan tante Atitje. Selain sebagai seorang ibu, sebagai simbol pelestarian kebudayaan dan simbol perjuangan dari seorang Perempuan. Sosok yang bukan sekadar menyimpan dan meneliti tenunan serta songket, tetapi juga turun gunung langsung untuk merawat dan melestarikannya. Peluncuran Buku Salingka Benang Kehidupan ini dihadiri beberapa tokoh penting nasional seperti Ketua Komisi IV DPR RI Ibu Titiek Soeharto selaku Ketua Himpunan Ratna Busana, Isteri Wakil Presiden RI ke 10 dan ke 12 Ibu Mufida Jusuf Kalla. turut hadir Ketua Yayasan Serumpun Bumi Melayu Ibu Nuning Wahyuniati, Didit Hediprasetyo, Ny. Nina Akbar Tanjung, Ny. Kartini Sj...

Novel Karmila

Judul buku = Karmila Penulis = Marga T. Penerbit = Gramedia Tebal = 432 halaman Cetakan = Keenam, Pebruari 1975 Karmila karya Marga T. merupakan novel fiksi pertama yang publikasikan oleh Gramedia Pustaka Utama pada tahun 1973 dan telah mengalami beberapa kali cetak ulang hingga tahun 2004. Pada mulanya Karmila merupakan cerita bersambung yang dimuat di dalam Harian Kompas. Novel ini menorehkan pro dan kontra dalam masyarakat karena persfektif yang berbeda dalam menyikapi persoalan sensitif semacam seks dan agama. Novel ini telah diangkat ke dalam sebuah film dengan judul “Karmila" pada tahun 1974 disutradarai oleh Ami Prijono dan "dr. Karmila” pada tahun 1981 disutradarai oleh Nico Pelamonia. (Untuk Cuplikan Filmnya akan di posting kemudian). Di kaitkan dg filmnya. Saya lebih condong dengan dr Karmila 1981. Penokohan perannya lebih kuat dan dialognya lebih terasa. Tidak berbeda jauh dengan novelnya. Versi 1974. Tokoh Feisal. sosoknya tidak mencerminkan pemuda ta...