Langsung ke konten utama

Chicha Si Fenomenal (Chapter 1)




Menyebut nama Chicha tak lepas dari peranannya sebagai pionir penyanyi cilik di taun 70an. Sejujurnya saya juga tidak hapal betul dengan lagunya selain Helli yang menceritakan tentang anjing peliharaannya. Namun kali ini sosoknya menggelitik hati saya untuk berceloteh tentang Chicha Koeswoyo.

Memiliki nama lengkap Mirza Riadiani Koeswoyo dikenal dengan Chicha Koeswoyo. Penyanyi kelahiran Jakarta,  1 Mei 1968. Salah satu penerus dari dinasti Koeswoyo. Anak pertama dari tiga bersaudara terlahir dari orang tua Nomo Koeswoyo dan Fatimah Francis Loen

Seorang Chicha Koeswoyo kembali saya ingat sekitar 2 taun terakhir. Pertama: saya liat postingan Instagram sahabatnya. Ria Irawan. yang tengah berkumpul dengan mantan penyanyi cilik lainnya. Dan yang kedua dalam acara yang diselenggarakan di TVRI bersama keluarga Koeswoyo lainnya. Terbesit di hati saya " oh Chicha sekarang begini???,,, Penampilannya masih sama seperti waktu kecil. simple." 

Beberapa bulan kemudian, kembali memori tentang chicha muncul. Saya gemar mengoleksi majalah jadul, seringkali saya  mendapati pelapak (penjual barang jadul)  memposting hal tentang Chicha yang selalu cepat terjual atau di hold lebih dulu oleh pelanggan. baik majalah, sampul buku, kalender saku, buku cerita, kaset pita, post card, Vinyl/Piringan Hitam. Itu yang membuat saya semakin penasaran seberapa besarkan pengaruh Chicha di masanya??? 




Kalender Saku bercover Chicha


Kertas Umbul Bergambar Chicha


Buku Tulis Bercover Chicha


Mainan Uang Kertas Bercover Chicha


Buku Cerita Tentang Chicha
 (ada 6 seri)

Majalah Bercover Chicha


Sedikit demi sedikit saya mulai mencari info tentang dirinya melalui berbagai sumber ada yang melalui Wikipedia, YouTube, Facebook dan Instagram tak lepas saya baca juga komentar dari viewer.











Pada tanggal 7 Oktober 2018, saya berhasil menjumpainya dalam acara Koes Untuk Nusantara yang diselenggarakan oleh Galeri Indonesia Kaya. Selama acara berlangsung saya banyak memperhatikannya. Sosok yang murah senyum. Tak terduga LED yang saya pegang bertuliskan KOES 2ND GENERATION menarik perhatiannya. sontak senyum ramah itu tersungging dan  tangannya mengacungkan jempol ke arah saya. Menjelang lagu terakhir,  dirinya menuju kursi penonton dan menghampiri saya dengan menyodorkan mic yang dipegangnya. Sepintas saya mendengar ia berkata "masih muda banget loh dia tau lagu ini - nanti foto ya" (omaygattttt dia bilang begitu???? Apa saya salah liat???). Tak hanya itu saja, ia pun memberikan info ke personel Koes 2nd Gen tentang keberadaan saya yang mengenakan  T-Shirt Koes Plus, rasa malu dan bangga menjadi satu rasa dalam momen itu.




Saat cerita ini berlangsung,, saya tengah mendengarkan sebagian kecil lagu lagunya yang ada dalam playlist handphone. Saya semakin tau bahwa ada ratusan lagu hits yang telah dihasilkan olehnya. Poin penting yang buat saya salut adalah seorang Chicha berani mencoba berbagai aliran musik. Dangdut dan Rock adalah genre musik yang paling susah dicapai dalam teknik bernyanyi. "kalau gak bisa cengkok bukan dangdut namanya. kalau gak bisa capai nada tinggi dan menjerit jerit bukan musik Rock katanya begitu". dan Chicha berhasil menyanyikan lagu dangdut tanpa cengkok yang kental dan tak lama diikuti oleh rekan sejawatnya ataupun lagu Rock dengan teknik Falsetto yang dimilikinya.  Saya hanya diam meresapi isi lagu sambil senyum-senyum sendiri. "Gilaaaaaak ini orang, berani amat nyanyi lagu beginian hahahaha" ujar saya dalam hati. Dan itu semua tak lepas dari dukungan kedua orang tuanya untuk menjadikan putrinya banyak belajar dalam dunia musik. Dan hasilnya sampai sekarang Chicha masih dikenal, diingat bahkan dipuja. 

Salah satu owner majalah jadul langganan saya. Namanya Suryo Suseno. saya memanggilnya mas Suryo (beliau tidak mau dipanggil om atau pakde), Bercerita bahwa ia punya koleksi majalah Chicha yang belum rela dijual. Malah kaset Chicha berjejer rapi diatas meja kerjanya.



Tidak hanya itu jika membaca komentar dari berbagai media sosial banyak hal positif yang Chicha buat dimasa itu, dimulai dari lagunya yang hampir semuanya mendidik. Gaya dan Penampilan Chicha yang sopan menjadi trendsetter anak-anak di masanya. katanya kalo gak mirip chicha gak seru ahh!!! begitulah kira-kira ucapannya. 




****** BERSAMBUNG ******

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masa Kecil dan Sari Koeswoyo Kini

Louise Herning Hapsari dikenal dengan Sari Koeswoyo. Anak pertama dari pasangan Yok Koeswoyo dan Almh. Maria Sonya Tulaar. Hidup di lingkungan seni sedari kecil membuat dirinya ikut berkecimpung di panggung hiburan. Saya memanggilnya dengan sebutan budhe sari. Entah kenapa panggilan budhe tersemat dalam dirinya, mungkin karena keturunan wong jowo jadi rasanya lebih pantas saya panggil budhe. Sitkom taun 90an "Pondok Pak Djon" (disingkat PPD) lah awal mula saya tau beliau.. sebenarnya saya lupa lupa ingat scene atau dialog apa yang saya hapal dari sitkom tersebut. Tapi hingga kini sitkom itu sangat membekas dalam memori saya. hanya ingat pemain utamanya Alm. Rachmat Hidayat dan ada kehadiran Sari Koeswoyo di dalamnya. sosok yg agak tomboy dan terkadang bikin masalah itu yang membuat saya ingat akan dirinya dari sitkom PPD. Setelah Sitkom itu berlalu saya pun tak bisa melihat perannya lagi dari layar kaca. disamping jaman itu belum ada sosial media seperti

Chicha: Menikah Dan Fokus Berkeluarga ( Chapter 2)

Kehidupan Rumah Tangganya jauh dari sorotan publik. Bebas Gosip. Dipersunting oleh Andi Indra Jakile,  yang dikenalnya lewat teman.  menjalani hubungan kurang lebih 10 tahun dan memutuskan untuk menikah pada 24 Oktober 1998. Dianugerahi 2 anak yaitu Andi Rahmat Aqil Kesuma Jakile dan Andi Kinaya Putri Jakile yang kini beranjak dewasa dan tengah menempuh pendidikan di luar negeri. Chicha mengatakan sangat mensyukuri apa yang didapatkannya dalam hidup ini. Apalagi, katanya, Allah masih memberikan umur yang panjang sehingga ada kesempatan untuk berbuat amal kebaikan. Ia pun selalu berdoa agar anak-anak dan keluarganya dari hari ke hari diberi keselamatan. ''Bila ada apa-apa, saya akan pasrahkan semua kepada Allah,'' ujarnya. (dikutip dari artikel online). Semua hanya rahmat Allah. Sebagai pribadi saya juga ingin sukses. Saya ingin juga mengabdikan diri, supaya dapat menikmati kebahagian hidup. Soal materi bagi saya ternyata tidak ada apa-apanya. Toh,