Langsung ke konten utama

Novel Karmila




Judul buku = Karmila
Penulis = Marga T.
Penerbit = Gramedia
Tebal = 432 halaman
Cetakan = Keenam, Pebruari 1975

Karmila karya Marga T. merupakan novel fiksi pertama yang publikasikan oleh Gramedia Pustaka Utama pada tahun 1973 dan telah mengalami beberapa kali cetak ulang hingga tahun 2004. Pada mulanya Karmila merupakan cerita bersambung yang dimuat di dalam Harian Kompas. Novel ini menorehkan pro dan kontra dalam masyarakat karena persfektif yang berbeda dalam menyikapi persoalan sensitif semacam seks dan agama. Novel ini telah diangkat ke dalam sebuah film dengan judul “Karmila" pada tahun 1974 disutradarai oleh Ami Prijono dan "dr. Karmila” pada tahun 1981 disutradarai oleh Nico Pelamonia.
(Untuk Cuplikan Filmnya akan di posting kemudian). Di kaitkan dg filmnya. Saya lebih condong dengan dr Karmila 1981. Penokohan perannya lebih kuat dan dialognya lebih terasa. Tidak berbeda jauh dengan novelnya.
Versi 1974. Tokoh Feisal. sosoknya tidak mencerminkan pemuda tampan, bergairah, sopan, necis, atau gagah sekalipun. Malah terkesan tua.

Tokoh Karmila. Mempunyai tingkatan sendiri. perannya sebagai gadis manis, lugu dan polos. Bahkan akting ketusnya pun masih bisa di terima. Tidak mengecewakan sebagai pemain baru.

Tokoh Orang Tua Feisal. Kurang mantap di hati saya. Dalam novel dilukiskan betapa gagah, berkuasa dan bonafidenya ayah Feisal yang seorang pengusaha besar. Namun dalam film biasa saja.

Perbedaan nya hanya terletak pada durasi ceritanya. Versi 1974 berkutat hanya sampai Karmila mau menerima cinta Feisal dan Fani anaknya. Ceritanya jadi lebih detil dan terperinci dari awal mula malapetaka di pesta gila2an, Karmila diungsikan, Keluarga Karmila yang menerima Feisal, hingga surat menyurat Karmila dan tunangannya edo

Versi 1981 FULL. hingga Karmila benar benar merasa jatuh cinta pada feisal tanpa bayang bayang masa lalu. #noveljadul #novellawas #collection #hobibaca #reader

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masa Kecil dan Sari Koeswoyo Kini

Louise Herning Hapsari dikenal dengan Sari Koeswoyo. Anak pertama dari pasangan Yok Koeswoyo dan Almh. Maria Sonya Tulaar. Hidup di lingkungan seni sedari kecil membuat dirinya ikut berkecimpung di panggung hiburan. Saya memanggilnya dengan sebutan budhe sari. Entah kenapa panggilan budhe tersemat dalam dirinya, mungkin karena keturunan wong jowo jadi rasanya lebih pantas saya panggil budhe. Sitkom taun 90an "Pondok Pak Djon" (disingkat PPD) lah awal mula saya tau beliau.. sebenarnya saya lupa lupa ingat scene atau dialog apa yang saya hapal dari sitkom tersebut. Tapi hingga kini sitkom itu sangat membekas dalam memori saya. hanya ingat pemain utamanya Alm. Rachmat Hidayat dan ada kehadiran Sari Koeswoyo di dalamnya. sosok yg agak tomboy dan terkadang bikin masalah itu yang membuat saya ingat akan dirinya dari sitkom PPD. Setelah Sitkom itu berlalu saya pun tak bisa melihat perannya lagi dari layar kaca. disamping jaman itu belum ada sosial media seperti

Chicha: Menikah Dan Fokus Berkeluarga ( Chapter 2)

Kehidupan Rumah Tangganya jauh dari sorotan publik. Bebas Gosip. Dipersunting oleh Andi Indra Jakile,  yang dikenalnya lewat teman.  menjalani hubungan kurang lebih 10 tahun dan memutuskan untuk menikah pada 24 Oktober 1998. Dianugerahi 2 anak yaitu Andi Rahmat Aqil Kesuma Jakile dan Andi Kinaya Putri Jakile yang kini beranjak dewasa dan tengah menempuh pendidikan di luar negeri. Chicha mengatakan sangat mensyukuri apa yang didapatkannya dalam hidup ini. Apalagi, katanya, Allah masih memberikan umur yang panjang sehingga ada kesempatan untuk berbuat amal kebaikan. Ia pun selalu berdoa agar anak-anak dan keluarganya dari hari ke hari diberi keselamatan. ''Bila ada apa-apa, saya akan pasrahkan semua kepada Allah,'' ujarnya. (dikutip dari artikel online). Semua hanya rahmat Allah. Sebagai pribadi saya juga ingin sukses. Saya ingin juga mengabdikan diri, supaya dapat menikmati kebahagian hidup. Soal materi bagi saya ternyata tidak ada apa-apanya. Toh,

Chicha Si Fenomenal (Chapter 1)

Menyebut nama Chicha tak lepas dari peranannya sebagai pionir penyanyi cilik di taun 70an. Sejujurnya saya juga tidak hapal betul dengan lagunya selain Helli yang menceritakan tentang anjing peliharaannya. Namun kali ini sosoknya menggelitik hati saya untuk berceloteh tentang Chicha Koeswoyo. Memiliki nama lengkap Mirza Riadiani Koeswoyo dikenal dengan Chicha Koeswoyo. Penyanyi kelahiran Jakarta,  1 Mei 1968. Salah satu penerus dari dinasti Koeswoyo. Anak pertama dari tiga bersaudara terlahir dari orang tua Nomo Koeswoyo dan Fatimah Francis Loen Seorang Chicha Koeswoyo kembali saya ingat sekitar 2 taun terakhir. Pertama: saya liat postingan Instagram sahabatnya. Ria Irawan. yang tengah berkumpul dengan mantan penyanyi cilik lainnya. Dan yang kedua dalam acara yang diselenggarakan di TVRI bersama keluarga Koeswoyo lainnya. Terbesit di hati saya " oh Chicha sekarang begini???,,, Penampilannya masih sama seperti waktu kecil. simple."  Beberapa bulan kemudian, k